## Nuggets Hancur di Game 7: Pertanyaan Besar Soal Kepemimpinan Wasit dan Nasib JokicDenver Nuggets, sang juara bertahan NBA, harus menelan pil pahit kekalahan telak 125-93 dari Oklahoma City Thunder di Game 7 putaran kedua playoff.

Kekalahan ini bukan hanya soal skor akhir yang memalukan, tapi juga meninggalkan pertanyaan besar, terutama soal kepemimpinan wasit dan bagaimana mereka membiarkan Alex Caruso “menghabisi” Nikola Jokic.

Dari awal pertandingan, intensitas fisik Thunder sangat terasa.

Mereka bermain agresif, terutama dalam menjaga Jokic.

Caruso, dengan reputasinya sebagai pemain bertahan elite, menjadi momok bagi Jokic.

Dia terus menempel ketat, melakukan kontak fisik yang berlebihan, dan seringkali lolos dari panggilan pelanggaran.

Saya, sebagai jurnalis yang mengikuti Nuggets dari dekat, melihat ada pola yang mengkhawatirkan.

Jokic, yang biasanya dominan di paint, terlihat frustrasi dan tidak nyaman.

Ia kesulitan menemukan ritmenya, dan performanya jauh di bawah standar MVP yang kita kenal.

Statistik berbicara sendiri: Jokic hanya mencetak 16 poin dengan 5 dari 15 tembakan, jauh di bawah rata-rata musim regulernya.

Yang menjadi pertanyaan besar adalah: mengapa wasit membiarkan Caruso bermain begitu agresif tanpa konsekuensi?

Kontak fisik yang dilakukannya seringkali berada di ambang pelanggaran, bahkan beberapa kali jelas-jelas melanggar aturan.

Apakah karena Caruso memiliki reputasi yang baik di mata wasit?

Atau apakah ada bias lain yang memengaruhi keputusan mereka?

Saya berpendapat, wasit gagal melindungi superstar Nuggets.

Mereka gagal mengontrol intensitas fisik pertandingan, yang pada akhirnya menguntungkan Thunder dan merugikan Nuggets.

Jokic, yang seharusnya menjadi tumpuan tim, terpaksa bermain dengan beban yang berat dan tidak bisa memberikan performa terbaiknya.

Tentu saja, kekalahan ini tidak sepenuhnya kesalahan wasit.

Nuggets secara keseluruhan bermain buruk.

Michael Porter Jr.

dan Jamal Murray tidak mampu memberikan dukungan yang cukup bagi Jokic.

Pertahanan mereka juga rapuh, membiarkan Thunder mencetak poin dengan mudah.

Namun, kepemimpinan wasit yang buruk jelas menjadi faktor yang memperburuk keadaan.

Mereka gagal memberikan perlindungan yang adil bagi Jokic, dan membiarkan Caruso mendominasi secara fisik.

Ini adalah kekalahan yang menyakitkan bagi Nuggets, dan meninggalkan pertanyaan besar tentang bagaimana NBA melindungi pemain bintangnya.

Ke depan, Nuggets perlu melakukan evaluasi menyeluruh.

Mereka perlu memperkuat kedalaman skuad mereka, meningkatkan pertahanan, dan belajar dari kesalahan yang terjadi di playoff ini.

Selain itu, NBA juga perlu meninjau ulang kinerja wasit dan memastikan bahwa mereka memberikan perlindungan yang adil bagi semua pemain, tanpa memandang reputasi atau afiliasi tim.

Kekalahan di Game 7 ini bukan hanya akhir dari musim Nuggets, tapi juga panggilan untuk perubahan yang lebih baik di liga.