Kayla Harrison Tak Dikenali Bicara Soal Mencapai 135lbs untuk Pertama Kalinya dalam Kariernya di UFC 316

Penulis:ace Waktu Terbit:2025-06-08 Kategori: news

## Kayla Harrison “Baru”: Transformasi Ekstrem dan Ambisi di UFC 316Las Vegas, Nevada – Kayla Harrison, nama yang identik dengan dominasi judo dan kekuatan PFL, tampil dengan wajah yang berbeda di UFC 316.

Bukan hanya lawan yang baru, melainkan juga fisiknya.

Harrison berhasil menembus batas berat 135 lbs (61 kg) untuk pertama kalinya sepanjang karirnya, sebuah pencapaian yang diakuinya sebagai “pemotongan berat terberat” yang pernah ia alami.

Penampilan Harrison di timbangan mengejutkan banyak pihak.

Wajahnya tampak tirus, dengan tulang pipi yang lebih menonjol dan mata yang cekung.

Transformasi ini menjadi bukti dedikasi dan disiplinnya, sekaligus mengisyaratkan tantangan berat yang harus ia hadapi untuk mencapai target berat tersebut.

“Ini adalah sesuatu yang belum pernah saya lakukan sebelumnya,” ujar Harrison dalam wawancara eksklusif setelah penimbangan.

“Saya harus berjuang keras, baik secara fisik maupun mental.

Tetapi saya sangat termotivasi untuk membuktikan bahwa saya bisa melakukan ini, dan saya sangat bersemangat untuk bertarung di UFC.

“Kepindahan Harrison ke divisi bantam UFC menimbulkan banyak pertanyaan.

Mampukah ia mempertahankan kekuatannya yang luar biasa di berat yang lebih ringan?

Akankah kecepatan dan kelincahannya meningkat seiring dengan berkurangnya massa otot?

Kayla Harrison Tak Dikenali Bicara Soal Mencapai 135lbs untuk Pertama Kalinya dalam Kariernya di UFC 316

Pertanyaan-pertanyaan inilah yang membuat debutnya di UFC 316 menjadi sangat dinantikan.

Secara statistik, Harrison selalu menjadi ancaman di divisi kelas berat ringan.

Rekor tak terkalahkannya di PFL didasarkan pada kombinasi judo kelas dunia dan kekuatan pukulan yang eksplosif.

Namun, di divisi bantam, ia akan menghadapi petarung yang lebih cepat, lebih teknis, dan lebih berpengalaman dalam striking.

Dari sudut pandang pribadi, saya melihat transformasi Harrison ini sebagai sebuah pertaruhan besar.

Ia meninggalkan zona nyamannya, meninggalkan dominasinya di divisi yang lebih berat, untuk membuktikan diri di panggung yang lebih besar dan lebih kompetitif.

Ini adalah langkah yang berani dan menunjukkan ambisi yang membara.

Namun, ada pula kekhawatiran.

Pemotongan berat yang ekstrem dapat berdampak negatif pada performa atlet, mengurangi kekuatan, daya tahan, dan bahkan kemampuan kognitif.

Penting bagi Harrison untuk memastikan bahwa ia memulihkan diri sepenuhnya sebelum memasuki octagon.

UFC 316 akan menjadi ujian sesungguhnya bagi Kayla Harrison “baru”.

Ia harus membuktikan bahwa ia tidak hanya mampu mencapai berat badan yang baru, tetapi juga mampu bersaing di level tertinggi.

Apakah ia akan berhasil mengadaptasi gaya bertarungnya, mempertahankan kekuatannya, dan menaklukkan divisi bantam?

Waktu akan menjawab.

Satu hal yang pasti, Kayla Harrison telah memasuki babak baru dalam karirnya, dan dunia bela diri campuran akan menyaksikan dengan seksama.