Bintang Knicks berpesta di NYC setelah tersingkir dari playoff — beberapa jam sebelum pemecatan Tom Thibodeau

Penulis:ace Waktu Terbit:2025-06-07 Kategori: news

**Pesta Porak-poranda di New York: Saat Bintang Knicks Merayakan, Thibodeau Jadi Tumbal**New York, NY – Ironi terkadang memang pahit.

Kurang dari 24 jam sebelum Tom Thibodeau resmi dipecat dari kursi pelatih kepala New York Knicks, beberapa bintang tim justru terlihat berpesta di jantung kota New York, Senin malam lalu.

Pemandangan ini, tentu saja, bagai garam ditabur di atas luka yang sudah menganga lebar bagi para penggemar Knicks yang kecewa.

Menurut sumber terpercaya, beberapa pemain kunci Knicks terlihat menikmati malam di salah satu klub malam eksklusif di Manhattan.

Bintang Knicks berpesta di NYC setelah tersingkir dari playoff — beberapa jam sebelum pemecatan Tom Thibodeau

Meskipun tidak ada yang salah dengan bersantai setelah musim yang panjang dan melelahkan, waktunya yang sangat tidak tepat menimbulkan pertanyaan tentang komitmen dan keselarasan tim.

Apakah ini perayaan akhir musim atau perayaan kepergian pelatih yang tidak lagi disukai?

“Ini benar-benar tidak profesional,” ujar Mark Johnson, seorang penggemar Knicks garis keras yang telah mendukung tim selama lebih dari tiga dekade.

“Thibodeau memberikan segalanya untuk tim ini, dan melihat para pemain berpesta seperti ini, jam sebelum dia dipecat, terasa seperti tamparan keras bagi kami, para penggemar.

“Memang, musim 2022-2023 Knicks jauh dari kata memuaskan.

Meskipun berhasil lolos ke babak *playoff*, performa tim di bawah ekspektasi, dan kekalahan telak di babak pertama dari Miami Heat semakin memperburuk suasana.

Thibodeau, yang dikenal dengan gaya kepelatihan yang keras dan disiplin, sering dikritik karena gagal memaksimalkan potensi para pemain muda dan kurang fleksibel dalam strategi permainan.

Keputusan manajemen Knicks untuk memecat Thibodeau, meskipun diprediksi banyak pihak, tetap mengejutkan.

Thibodeau, yang memenangkan penghargaan Pelatih Terbaik NBA pada tahun 2021, dianggap sebagai sosok yang mampu membawa kembali mentalitas juara ke Madison Square Garden.

Namun, harapan tersebut pupus, dan kini Knicks harus memulai lembaran baru dengan pelatih baru.

Pertanyaannya sekarang adalah, apakah pesta para pemain tersebut mencerminkan masalah yang lebih dalam di ruang ganti Knicks?

Apakah ada perpecahan internal yang berkontribusi pada kegagalan tim musim ini?

Hanya waktu yang akan menjawabnya.

Namun, satu hal yang pasti: Knicks membutuhkan perubahan radikal, bukan hanya di bangku pelatih, tetapi juga di mentalitas para pemain.

Mereka harus belajar untuk bermain sebagai sebuah tim, menghormati pelatih, dan yang terpenting, menghargai dukungan para penggemar setia yang selalu berharap yang terbaik untuk tim kebanggaan mereka.

Masa depan Knicks masih suram.

Pesta pora di New York, di tengah kesedihan dan kekecewaan, adalah simbol yang menyakitkan dari keadaan tim saat ini.

Perjalanan panjang dan berat menanti mereka, tetapi dengan kepemimpinan yang kuat dan komitmen yang tulus, harapan untuk masa depan yang lebih cerah tetap ada.