Dustin Poirier Mengkritik Skor Juri dalam Kekalahan Pertarungan Pensiun UFC dari Holloway
**Dustin Poirier Gantung Sarung Tangan: Kontroversi Skor Akhiri Karier Legenda UFC**SALT LAKE CITY, UT – Sabtu malam di UFC 302 menandai akhir sebuah era.
Dustin “The Diamond” Poirier, legenda sejati oktagon, secara resmi mengumumkan pensiunnya setelah kalah angka mutlak dari Max “Blessed” Holloway dalam pertarungan utama.
Meskipun Poirier mengakui keputusannya untuk mundur, kekecewaan atas kartu skor juri masih terasa.
Pertarungan ini diprediksi akan menjadi perang total, dan keduanya tidak mengecewakan.
Holloway, sang juara BMF, menunjukkan penampilan dominannya, memanfaatkan jangkauan dan kecepatan pukulannya untuk mengendalikan tempo pertarungan.
Sementara itu, Poirier, dengan julukan “The Diamond” yang melekat erat, menunjukkan ketangguhan dan daya tahannya yang luar biasa, beberapa kali menggoyahkan Holloway dengan pukulan kerasnya.
Namun, pada akhirnya, ketiga juri sepakat memberikan kemenangan kepada Holloway dengan skor 50-45, 50-45, dan 50-45.
Skor ini, menurut banyak pengamat dan Poirier sendiri, terasa terlalu lebar.
“Saya tidak mengerti skornya.
Saya merasa ini adalah pertarungan yang lebih ketat dari itu,” ujar Poirier dalam konferensi pers pasca-pertarungan.
“Saya tidak ingin terdengar seperti orang yang kalah, tapi saya pikir beberapa ronde bisa saja berpihak pada saya.
“Analisis mendalam menunjukkan bahwa Holloway memang lebih aktif dan akurat dalam pukulannya, mendaratkan 184 pukulan signifikan dibandingkan dengan 122 milik Poirier.
Namun, Poirier berhasil mencatatkan 2 takedown dan mengendalikan Holloway di ground selama lebih dari 2 menit, aspek yang seharusnya memberikan poin tambahan dalam sistem penilaian.
Kontroversi ini menyoroti kembali perdebatan abadi mengenai sistem penilaian UFC.
Banyak yang berpendapat bahwa kriteria penilaian saat ini terlalu berfokus pada volume pukulan, mengabaikan faktor-faktor lain seperti kontrol ground, upaya submission, dan dampak pukulan.
Bagi Poirier, kekalahan ini mungkin terasa pahit, namun ia memilih untuk melihatnya sebagai penutup yang tepat untuk perjalanan karirnya yang gemilang.
“Saya sudah bertarung di sini selama 15 tahun.
Saya sudah memberikan segalanya.
Saya sudah mencapai semua yang saya inginkan.
Sekarang saatnya untuk fokus pada hal-hal lain dalam hidup,” katanya dengan nada bijaksana.
Pensiunnya Poirier meninggalkan lubang besar di divisi kelas ringan UFC.
Ia adalah petarung yang disukai penggemar, dikenal karena gaya bertarungnya yang agresif, semangat juangnya yang tak kenal lelah, dan kepribadiannya yang rendah hati di luar oktagon.
Meskipun akhir karirnya diwarnai kontroversi, warisan Dustin Poirier sebagai salah satu petarung terbaik yang pernah menghiasi UFC tidak akan pernah pudar.
Ia akan selalu dikenang sebagai seorang pejuang sejati, seorang entertainer yang luar biasa, dan seorang manusia yang luar biasa.
Terima kasih, “The Diamond,” atas semua kenangan indah yang telah kamu berikan.
Rekomendasi Artikel Terkait
Venus Menang Ganda di Washington Saat Kembali
## Venus Willia…
Tanggal Publikasi:2025-07-23
Micah Parsons Catat Sindiran dari Jerry Jones
## Parsons Tang…
Tanggal Publikasi:2025-07-23
Hugo Ekitike: Rekrutan Striker Baru Liverpool Tunjukkan Arne Slot Mungkin Beralih ke Taktik Jurgen Klopp
## Hugo Ekitike…
Tanggal Publikasi:2025-07-23
David Montgomery: Semua orang lelah karena hampir, kami harus menuntaskan
## David Montgo…
Tanggal Publikasi:2025-07-23